Pelatihan
Menulis IPEBI (Ikatan Pegawai Bank Indonesia)
Di
Museum Bank Indonesia 12 Mei 2012
Suasana pelatihan menulis IPEBI minggu kedua tampak
berbeda dengan suasana di minggu pertama. Ruangan pelatihan mendadak bernuansa
biru muda. Yap, pasalnya, para pemateri dan peserta kompak memakai kaus Galeri
Kelas Ajaib berwarna biru muda yang keren.
Acara dimulai dengan senam kecil yang dipimpin oleh
Wylvera Windayana. Sekilas, mungkin senam ini terlihat seperti senam biasa.
Namun, sesungguhnya, senam yang dikreasikan oleh tim Galeri Kelas Ajaib ini
sangat bermanfaat bagi peserta, yakni untuk merangsang otak kanan dan otak
kiri. Selama ini peserta terbiasa menggunakan otak kiri saat menjalankan
rutinitas mereka. Padahal, saat menulis, kedua sisi otak ini harus sama-sama
aktif.
Selesai senam, acara dilanjut dengan pemutaran film
pendek oleh Benny Rhamdani. Film pendek yang sangat menyentuh, bercerita
tentang seorang ayah yang rela mengorbankan seluruh hidupnya demi merawat
anaknya yang menderita penyakit cerebral
palsy. Benny Rhamdani berusaha membangun mood peserta dalam menulis kisah inspiratif.
Berikutnya, apa lagi kalau bukan sesi Kursi Listrik!
Sesi Kursi Listrik adalah sesi di mana para peserta
diminta “pertanggungjawaban” atas naskah yang telah mereka tulis. Satu per satu
peserta dipersilakan duduk di “Kursi Listrik” yang sebenarnya hanya kursi biasa
yang berwarna biru. Benny Rhamdani me-review
naskah peserta secara detail dan komprehensif.
Selesai istirahat, sesi review dilakukan oleh Wylvera Windayana dan terakhir, saya sendiri.
Yang paling berkesan bagi saya di sesi ini ialah, ada peserta yang meneteskan
air mata saat naskahnya saya review.
Ternyata, naskah ini menceritakan drama kehidupannya yang paling rumit. Peserta
terharu ketika menceritakan sedikit tentang naskah yang ia tulis kepada saya.
Tim Galeri Kelas Ajaib menilai, secara keseluruhan,
tulisan para peserta sudah oke. Sebagian ada yang perlu direvisi, sebagian tidak.
Tampaknya, peserta bisa menerima penjelasan dan arahan pemateri Galeri Kelas
Ajaib dengan baik. Naskah-naskah peserta rencananya akan diajukan ke penerbit.
Satu tema sudah disepakati. Semoga dengan lahirnya buku ini nanti, para peserta
semakin giat berkarya. Bahkan, Mbak Suci Angelia, salah seorang peserta,
berkata, “Kami sangat senang ikut training
ini. Selama ini banyak hal kecil tapi berhikmah yang terlewat begitu saja.
Mulai sekarang, saya akan menuliskannya. Bermanfaat bagi saya, bermanfaat bagi
pembaca.” Alhamdulillah.
Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dari Sokat
Rachman dan saya dari Galeri Kelas Ajaib kepada IPEBI yang diwakilkan oleh Ibu
Hasti Adiani Dwiputranti dan Pak Dudy Iskandar. Wylvera Windayana menyerahkan
hadiah buku kepada Pak Priyono, peserta dengan naskah terbaik.
Terakhir, boleh, dong, narsis-narsisan. Tim Galeri
Kelas Ajaib berfoto bersama dengan peserta IPEBI. Semoga kerja sama ini terus
terjalin. Yuk, mari menulis! [] Haya
Aliya Zaki